Hadapi MEA, maskapai domestik optimalkan layanan

Hadapi MEA, maskapai domestik optimalkan layanan Hadapi MEA, maskapai domestik optimalkan layanan

JAKARTA. Pebisnis penerbangan domestik akan memaksimumkan rute bahwa ada untuk menghadapi gempuran maskapai langka menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) misalnya, memilih bagi mengoptimalkan rute-rute dalam lingkungan Asia Tenggara. Menurut Ikhsan Rosan, Manajer Humas Garuda Indonesia, pihaknya sudah menguasai rute dalam lingkungan Asia Tenggara. Seperti ke Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok.

"Secara mendunia kami sudah menguasai rute di ASEAN dengan frekuensi penerbangan cukup deras. Seperti rute Jakarta?Singapura yang mencapai delapan kali sehari," katanya kepada KONTAN, Kamis (21/8).

Apalagi, di paruh kedua tahun ini, maskapai plat merah ini berencana membuka rute penerbangan langsung ke Manila. Selain itu pula ke Mumbai dan London, Inggris Raya.

Selain itu, Garuda juga sudah bergabung atas jaringan maskapai global Skyteam adapun memegang 1.064 rute di 178 negara. "Langkah ini bagi menarik minat penumpang ke Garuda," tambahnya.

Maskapai ini memang kudu menggeber kinerja dengan mendongkrak jumlah penumpang. Pasalnya, di semester satu tahun ini kerugian Garuda Indonesia sudah membengkak menjadi US$ 211 juta.

Menurut Ikhsan, tahun lalu Garuda sudah mengangkut seberjibun 25 juta penumpang dimana sekitar 4,5 juta sampai 5 juta penumpang adalah dalam penerbangan internasional. Nah, ia berharap, adanya ekspansi rute dan  pembenahan di maskapai ini bisa mendongkrak jumlah penumpang rata-rata sekitar 10% sampai 20% per tahunnya.

Sedangkan bagi anggota bantuan Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, lebih mengedepankan rute domestik terlebih dahulu. "Kami atas mesetinggi-tingginyakan rute domestik terlebih dahulu," kata Arif Wibowo, Direktur Utama Citilink.

Supaya bisa bersaing, Citilink, bagi menambah frekuensi penerbangan antara setiap rute domestik. Minimal ditambah tiga kali frekuensi penerbangannya.

Sedangkan menurut Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, pihaknya masih fokus berkutat dalam jasa penerbangan medium service. "Seperti memberikan fasilitas makanan," ucap dia.

Dengan cara ini, ia  berharap rute regional ke negeri Asia Tenggara seperti ke Dili dan Penang tingkat keterisiannya bisa optimal.

Cek Berita maka Artikel yang lain di Google News

Bisnis angkutan kargo siap hadapi MEA

Infrastruktur jadi tantangan menyambut MEA 2015

Garuda Indonesia resmi merupakan anggota Sky Team

Langkah antisipasi pemerintah hadapi MEA